“Orang itu mengacungkan tangannya kepada mereka yang hidup damai dengan dia, janjinya dilanggarnya; mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.” (Mazmur 53: 21-22). Ayat ini benar-benar menggambarkan apa yang saya rasakan.
Sakit sekali. Tapi, Tuhan itu baik dan tidak pernah meninggalkan Anda. Dia memberikan sejuta alasan untuk Anda tetap tersenyum meskipun dalam luapan sakit hati. Di sini Tuhan memperlihatkan pada saya siapa orang yang pantas menjadi sahabat saya. Terlebih, Tuhan memberikan saya sahabat-sahabat lainnya yang dulu bahkan tidak pernah terpikirkan. Saat ini saya masih harus belajar mengampuni dia yang menyakiti saya. Saya terus berdoa agar hati saya dipulihkan dan dikuatkan untuk terus bersabar agar kepahitan itu keluar dari dalam diri saya dan damai sejahtera Allah terus melingkupi saya setiap waktu, sehingga tak ada satu detikpun dari hidup saya terbuang untuk memikirkan kejahatannya. Dan saya berdoa pada Yang Kuasa, agar Tuhan segera melembutkan hatinya karena sebenarnya dia tidak tahu apa yang sedang dia perbuat.
Forgive and forget, Tuhan, berikanlah itu padaku.